Mengenal Shawarma, Perbedaan dengan Kebab, dan Makanan Shawarma yang Populer
- Balkan Express UPH
- Apr 11
- 4 min read

Mengenal Shawarma, Perbedaan dengan Kebab, dan Makanan Shawarma yang Populer - Makanan khas Timur Tengah semakin mendapatkan tempat di hati para pecinta kuliner di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dua hidangan yang sangat terkenal dari kawasan tersebut adalah shawarma dan kebab. Meski keduanya sering disebut-sebut sebagai makanan yang serupa, banyak orang yang masih bingung dengan perbedaan antara keduanya. Lalu, apa sih yang membedakan shawarma dan kebab? Dan kenapa shawarma kini semakin digemari di Indonesia? Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap tentang Shawarma, perbedaannya dengan kebab, serta kenapa Makanan Shawarma semakin populer.
Apa Itu Shawarma?
Shawarma adalah salah satu makanan tradisional dari Timur Tengah yang kini semakin populer di berbagai negara. Makanan ini pertama kali berasal dari negara-negara seperti Lebanon, Turki, dan Suriah, dan telah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, shawarma mulai dikenal pada beberapa tahun terakhir, berkat semakin banyaknya kedai shawarma yang bermunculan di kota-kota besar.
Shawarma terbuat dari daging yang biasanya dipanggang menggunakan rotisserie vertikal, yang memungkinkan daging dipanggang perlahan dan tetap juicy. Daging yang digunakan untuk shawarma bisa berupa ayam, sapi, kambing, atau domba. Setelah dipanggang, lapisan tipis daging akan dipotong dan disajikan dengan berbagai topping dan saus.
Yang membedakan shawarma dengan banyak jenis makanan lainnya adalah cara penyajiannya. Shawarma biasanya disajikan dalam roti pita atau wrap, dengan tambahan sayuran segar seperti tomat, timun, dan selada. Selain itu, saus seperti garlic sauce, tahini, atau hummus sering kali ditambahkan untuk memberikan rasa yang lebih kaya.
Berbagai varian topping, seperti sambal atau bumbu lokal lainnya, juga mulai sering ditemukan di kedai-kedai shawarma di Indonesia, menjadikannya lebih cocok dengan selera lokal.
Beda Shawarma dan Kebab

Banyak orang yang masih bingung mengenai perbedaan antara shawarma dan kebab. Keduanya memang terlihat mirip, karena sama-sama terbuat dari daging yang dipanggang atau dibakar. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar yang perlu diketahui.
Berikut adalah perbandingan singkat mengenai Beda Shawarma dan Kebab:
Aspek | Shawarma |
Asal Usul | Timur Tengah (Lebanon, Syria, Turki, dll.) |
Metode Memasak | Daging dipanggang di rotisserie vertikal, dipotong tipis |
Jenis Daging | Biasanya ayam, sapi, kambing, atau domba |
Penyajian | Disajikan dalam roti pita atau wrap, dengan sayuran dan saus seperti tahini atau garlic sauce |
Rasa | Cenderung lebih juicy, dengan saus yang lebih banyak dan kaya rasa |
Tekstur Daging | Dagingnya lebih lembut dan tipis, disajikan lebih banyak saus |
Popularitas | Sangat populer sebagai street food di banyak negara |
Variasi | Shawarma ayam, sapi, kambing, dengan berbagai topping |
Aspek | Kebab |
Asal Usul | Timur Tengah (terutama Turki, Iran, India) |
Metode Memasak | Daging dibakar atau dipanggang di tusuk sate atau dipanggang di atas api |
Jenis Daging | Bisa berupa daging sapi, kambing, ayam, atau daging cincang |
Penyajian | Disajikan dengan nasi, roti pita, atau dalam bentuk tusuk sate, dengan sayuran dan saus |
Rasa | Rasa lebih bervariasi tergantung jenis kebab, bisa lebih kering dan lebih intens |
Tekstur Daging | Daging lebih keras dan sering dipotong tebal, disajikan lebih sedikit saus |
Popularitas | Banyak variasi, terutama populer di restoran atau acara khusus |
Variasi | Kebab doner, kebab shish, kebab kofta, dll. |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa meskipun shawarma dan kebab sama-sama terbuat dari daging yang dipanggang, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal metode memasak, penyajian, dan rasa.
Baca Juga: Apa yang Membuat Makanan Shawarma Istimewa?
Makanan Shawarma yang Populer
Shawarma memiliki berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan selera dan preferensi masing-masing. Beberapa jenis Makanan Shawarma yang populer antara lain:
Shawarma Ayam – Varian ini menggunakan ayam sebagai bahan utama yang dipanggang, memberikan rasa yang lebih ringan dan juicy.
Shawarma Sapi – Sapi sering dipilih untuk membuat shawarma yang memiliki rasa lebih kaya dan intens, cocok bagi mereka yang menyukai daging merah.
Shawarma Kambing – Dengan rasa yang lebih kuat, shawarma kambing menawarkan pengalaman kuliner yang lebih berani dan khas Timur Tengah.
Shawarma Domba – Salah satu varian yang banyak ditemukan di Timur Tengah, shawarma domba memiliki cita rasa yang kaya dan gurih.
Selain itu, shawarma juga sering disajikan dengan berbagai topping seperti sayuran segar (timun, tomat, selada) dan saus (tahini, hummus, garlic sauce). Di Indonesia, banyak kedai shawarma yang mulai menawarkan varian rasa dengan menambahkan sambal atau bumbu lokal lainnya yang lebih cocok dengan lidah masyarakat Indonesia.
Kenapa Shawarma Populer di Indonesia?

Ada beberapa alasan mengapa shawarma semakin populer di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Berdasarkan data dari Euromonitor International, konsumsi shawarma di Indonesia tercatat meningkat hingga 25% dalam tiga tahun terakhir.
Beberapa faktor yang mendukung popularitas shawarma di Indonesia antara lain:
Rasa yang lezat dan bervariasi: Dengan berbagai topping dan saus, shawarma memberikan pengalaman rasa yang kaya dan memuaskan, cocok dengan selera orang Indonesia yang menyukai makanan bercita rasa kuat.
Praktis dan mudah disajikan: Shawarma adalah pilihan makanan yang sangat praktis, cocok untuk dinikmati sebagai street food. Penyajiannya yang cepat dan mudah membuatnya menjadi pilihan ideal bagi orang yang ingin makan dengan cepat tanpa mengurangi rasa dan kualitas.
Harga yang terjangkau: Banyak kedai shawarma yang menawarkan hidangan ini dengan harga yang cukup terjangkau. Selain itu, banyak restoran yang menawarkan paket dengan harga yang bersaing.
Adaptasi dengan selera lokal: Banyak kedai shawarma yang mulai menyesuaikan rasa untuk lebih cocok dengan lidah Indonesia, seperti menambahkan sambal atau bumbu khas Indonesia lainnya pada penyajian shawarma.
Kesimpulan
Shawarma dan kebab memang memiliki kemiripan dalam bahan dasar dan cara penyajian, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok dalam hal cara memasak, rasa, dan tekstur. Shawarma menawarkan rasa yang lebih juicy dengan berbagai topping yang kaya, sementara kebab lebih sering disajikan dalam bentuk tusuk sate dan memiliki rasa yang lebih intens.
Shawarma semakin digemari di Indonesia karena rasanya yang lezat, praktis, dan cocok dengan selera lokal. Kini, shawarma bisa dinikmati dengan mudah di kedai-kedai makanan cepat saji, restoran, dan bahkan sebagai street food yang terjangkau.
Jika kamu tertarik membuka usaha di bidang kuliner atau berencana untuk memulai bisnis shawarma, maka kemitraan Balkan Shawarma dari PT Balkan Gourmet bisa menjadi pilihan tepat. Bergabunglah dalam kemitraan Balkan Shawarma dan dapatkan dukungan penuh untuk memulai usaha shawarma yang menguntungkan. Dengan konsep franchise yang terbukti sukses, kamu bisa mengembangkan bisnis shawarma yang memiliki potensi besar di pasar kuliner Indonesia. Kunjungi www.balkangourmet.co.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang peluang kemitraan dan cara bergabung atau hubungi melalui WhatsApp, klik disini!
Kommentare